Aeroponik berasal dari bahasa Yunani yaitu aeros yang artinya udara dan ponus yang berarti daya. Aeroponik dapat diartikan sebagai sistem budi daya tanaman yang dalam prosesnya tidak memerlukan media tanah, melainkan menggunakan media udara. Tanaman nantinya akan diletakkan pada sebuah wadah, khususnya pada bagian akar dan pangkal batang yang berada di dalam wadah tersebut. Sedangkan bagian lain seperti batang bagian atas dan daun dibiarkan diruang terbuka. Wadah ini harus dijaga kelembapannya. Sistem aeroponik ini umumnya bisa dipakai untuk jenis tumbuhan apa pun, tetapi dalam tanaman sayuran hanya bisa digunakan oleh sayuran kentang dan tanaman sayur yang berdaun hijau dengan masa panen cepat sekitar 1 bulan saja, misalnya seperti selada, bayam dan kangkung. Bercocok tanam menggunakan sistem aeroponik akan menghasilkan tanaman yang segar, higienis, renyah, dan berkualitas. Dalam melakukan budidaya dengan sistem aeroponik ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan dari sistem aeroponik, yaitu:
1. Dapat menghemat air
2. Tidak perlu mengolah lahan
3. Tahan akan hama dan gulma
4. Tidak mengenal musim
5. Lebih cepat panen
6. Tanaman akan lebih banyak menerima oksigen
7. Oksigen tambahan yang diterima dapat meringankan pertumbuhan patogen berbahaya
Kekurangan dari sistem aeroponik, yaitu :
1. Biaya yang dikeluarkan cukup mahal.
2. Sulit mendapatkan komponen.
3. Sangat bergantung pada listrik.
Dalam menjalankan metode dengan sistem aeroponik yang pertama dibuat ialah dua jenis instalasi yang terbuat dari pipa PVC. Dua jenis instalasi ini meliputi instalasi aeroponik dan instalasi pengabutan nutrisi. Ada beberapa alat yang dibutuhkan dalam pembuatan aeroponik ini diantaranya yaitu pipa PVC, rockwool, styrofoam, jet pump (pompa air), bibit tanaman, larutan nutrisi. Cara membuatnya yaitu:
1. Rakit pipa PVC agar menjadi kerangka dasar inslatasi aeroponik dan instalasi pengabutan nutrisi.
2. Menyiapkan rockwool dan styrofoam. Dimana rockwool nanti berfungsi sebagai tempat meletakkan benih dari tanaman yang akan ditanam, dan styrofoam berfungsi sebagai menancapkan bibit tanaman.
3. Rendam bibit tanaman dalam air.
4. Lubangi rockwool untuk tempat penyamaian benih.
5. Simpan benih di tempat gelap agar cepat berkecambah.
6. Pindahkan bibit tanaman tersebut apabila sudah mengeluarkan dua helai daun dari rockwool ke styrofoam.
7. Dibagian bawah styrofoam terdapat alat pengabut atau sprinkler. Yang fungsi nya untuk memancarkan kabut larutan nutrisi ke arah atas hingga mengenai akar tanaman.
8. Proses pemancaran kabut larutan nutrisi ini dapat berjalan dengan bantuan dari pompa air.
Melakukan bercocok tanam dengan metode ini dapat menjadi solusi untuk para petani dan masyarakat di perkotaan yang kurang ada nya lahan. Karna bercocok tanam dengan metode ini bisa dilakukan di pekarangan rumah dengan menggunakan media tanam berupa styrofoam. Dan hasil dari tanamannya juga berkualitas, lebih segar dan lebih higienis.
Selasa, 06 Juli 2021
Home »
» AEROPONIK
0 komentar:
Posting Komentar