Selamat Hari Tani Nasional 2016

Hari Tani Nasional (24 September 2016)

LOKTIMAWIL 2

Perwakilan dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mendapatkan juara 2 dalam Lomba Karya Tulis Wilayah 2 FKK HIMAGRI yang di laksanakan di Universitas Padjadjaran

Pemindahan Lahan Parkir UNTIRTA

Parkir kendaraan motor (Roda 2) dialihkan ke lahan parkir depan kampus UNTIRTA (Tidak dipungut biaya - GRATIS)

Sosialisasi SISTA

Sosialisasi SISTA (Sistem Informasi Skripsi dan Tugas Akhir) diadakan untuk seluruh KBM FAPERTA UNTIRTA pada tanggal 07 Maret 2016 hari Senin di Lab Agribisnis.

Minggu, 24 Juli 2022

Hutan Magrove, Habitat Fauna Aquatik

 (Oleh: Sofia Shaula HR)

Hutan mangrove ialah formasi dari tanaman yang spesifik, serta biasanya ditemukan berkembang serta tumbuh pada kawasan pesisir yang terlindung di wilayah tropika serta subtropika. Mangrove merupakan sesuatu komunitas tanaman ataupun sesuatu individu tipe tanaman yang membentuk komunitas di wilayah pasang surut, hutan mangrove ataupun kerap diucap hutan bakau merupakan sebagian wilayah ekosistem tepi laut yang memiliki kepribadian unik serta khas, serta mempunyai kemampuan kekayaan biologi. Ekosistem mangrove merupakan sesuatu sistem yang terdiri dari area biotik serta abiotik yang saling berhubungan di dalam sesuatu habitat mangrove. Ekosistem hutan mangrove bersifat kompleks serta dinamis, tetapi labil. Dikatakan kompleks sebab ekosistemnya dipadati oleh vegetasi mangrove serta merupakan habitat satwa serta bermacam biota perairan.

Sebagai daerah peralihan antara laut serta daratan, hutan mangrove memiliki gradien sifat lingkungan yang sangat ekstrim. Pasang surut air laut menimbulkan terbentuknya pergantian sebagian aspek area yang besar, terutama temperatur serta salinitas. Oleh sebab itu, hanya sebagian tipe tanaman yang mempunyai energi toleransi yang besar terhadap area yang ekstrim tersebut saja yang sanggup bertahan hidup serta tumbuh didalamnya. Meski habitat hutan mangrove bertabiat spesial, namun masing-masing tipe tanaman mempunyai kisaran ekologi tersendiri, sehingga keadaan ini menimbulkan terbentuknya berbagai macam komunitas serta apalagi permintakatan ataupun zonasi, sehingga kompetisi tipe berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain.

Ekosistem hutan mangrove menggambarkan terdapatnya ikatan yang erat antara sekumpulan vegetasi dengan geomorfologi, yang ditetapkan selaku habitat. Ekosistem mangrove ialah ekosistem peralihan antara darat serta laut yang diketahui mempunyai kedudukan serta guna sangat besar. Secara ekologis mangrove mempunyai guna yang sangat berarti dalam memainkan peranan selaku mata rantai makanan di sesuatu perairan, yang bisa menumpang kehidupan bermacam tipe ikan, udang serta moluska. Hutan mangrove tidak cuma memenuhi pangan untuk biota aquatik saja, akan tetapi juga bisa menghasilkan suasana iklim yang kondusif untuk kehidupan biota aquatik, dan mempunyai kontribusi terhadap penyeimbang siklus biologi di sesuatu perairan. Dilihat dari aspek fisik, hutan mangrove memiliki peranan selaku pelindung kawasan pesisir dari hempasan angin, arus serta ombak dari laut, dan berfungsi pula selaku benteng dari pengaruh banjir dari daratan.

Tipe perakaran beberapa jenis tanaman mangrove (pneumatophore) tersebut pula sanggup mengendapkan lumpur, sehingga membolehkan terbentuknya perluasan areal hutan mangrove. Disamping itu, perakaran jenis tanaman mangrove pula sanggup berfungsi selaku perangkap sedimen serta sekalian mengendapkan sedimen, yang berarti pula bisa melindungi ekosistem padang lamun serta terumbu karang dari bahaya pelumpuran.

Terkait dengan sifat fauna yang pada biasanya sangat dinamis, hingga batas zonasi yang terjalin pada fauna penunggu mangrove kurang begitu jelas. Penyebaran fauna penghuni hutan mangrove memperlihatkan dua metode, ialah penyebaran secara vertical serta secara horisontal. Penyebaran secara vertikal biasanya dilakukan oleh tipe fauna yang hidupnya melekat ataupun menempel pada, pangkal, cabang ataupun batang tumbuhan mangrove, misalnya tipe Liftorina scabra, Nerita albicilla, Menetaria annulus serta Melongena galeodes. Sebaliknya penyebaran secara horisontal umumnya ditemui pada tipe fauna yang hidup pada substrat, baik itu yang terkategori infauna, ialah fauna yang hidup dalam lubang ataupun dalam substrat, ataupun yang terkategori epifauna, ialah fauna yang hidup bebas di atas substrat. Distribusi fauna secara horisontal pada areal hutan mangrove yang sangat luas, umumnya memperlihatkan pola permintakatan jenis fauna yang dominan serta sejajar dengan garis tepi laut.

Secara ekologis, tipe moluska penghuni mangrove mempunyai peranan yang besar dalam kaitannya dengan rantai makanan di kawasan mangrove, sebab disamping sebagai pemangsa detritus, moluska pula berfungsi dalam merobek ataupun memperkecil serasah yang baru jatuh. Fauna moluska yang hidup sebagai penghuni hutan mangrove di Indonesia biasanya didominasi oleh Gastropoda, yaitu sekitar 61 jenis, sebaliknya dari kelas Bivalvia hanya sekitar 9 jenis saja.

 

Sumber:

http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xxvi(4)13-23.pdf

Rabu, 06 Juli 2022

PEMULIHAN EKONOMI MELALUI SEKTOR PERTANIAN

Sektor pertanian memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Pertanian berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) setelah manufaktur dan perdagangan. Sektor pertanian mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, kesejahteraan petani memegang peranan penting dalam mempertahankan dan meningkatkan produksi pertanian. Sektor pertanian yang maju dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dan mengurangi kemiskinan.

Pandemi COVID-19 sangat memengaruhi kehidupan manusia. Kehidupan seharihari menjadi sulit, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah yang terkena pembatasan sosial. Kerugian ekonomi dan nonekonomi dialami oleh semua sektor. Kondisi ekonomi sejak pandemi yang tidak menentu mengakibatkan banyak perusahaan hanya dapat bertahan untuk waktu yang singkat. Untuk menekan biaya, banyak pengusaha mengurangi jumlah pekerja. Banyak penduduk kehilangan pekerjaan karena pembatasan kegiatan sosial, kemandirian, dan larangan bepergian.

Pertanian menjadi salah satu bidang yang paling terdampak pandemi. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam ketahanan pangan. Singkatnya, pandemi dapat mempengaruhi ketahanan pangan. Namun, kendala produksi pertanian menjadi masalah bagi banyak negara, terutama negara berkembang. Pandemi memperburuk masalah di sektor pertanian.

Pada tahun 2020, sektor pertanian meningkat 1,75%. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian dapat menunjukkan ketahanan yang relatif baik di masa pandemi Covid-19. Pertumbuhan sektor pertanian didorong oleh peningkatan luas panen dan produksi padi, jagung, dan ubi kayu, cuaca yang baik mendukung peningkatan permintaan buah dan sayuran selama pandemi COVID-19, dan kenaikan harga komoditas kelapa sawit.

Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bertujuan untuk melindungi, memelihara, dan meningkatkan kemampuan pelaku usaha dalam menjalankan usahanya di masa pandemi Covid19. Selain itu, program PEN telah membantu meningkatkan daya beli masyarakat dan memulihkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Program PEN menyasar sektor rumah tangga dan perusahaan yang paling rentan (UMKM, BUMD, BUMN). Program PEN diharapkan dapat memutar roda perekonomian dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kunci pemulihan ekonomi nasional yang dihantui oleh pandemi Covid-19 yang masih berlangsung adalah sektor pertanian. Menurut Sri Muryani, sektor pertanian Indonesia mampu menghadapi potensi ancaman krisis pangan global, secara cepat mampu mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan serta menyiapkan ketersediaan pangan. Pertanian merupakan salah satu sektor kunci untuk mendukung perekonomian domestik, terutama untuk mendorong ketahanan dan kedaulatan pangan nasional dalam menghadapi krisis global yang akan datang.

Berdasarkan data statistik Agustus 2020, sekitar 38,23 juta orang bekerja dalam sektor pertanian. Bahkan produktivitas tenaga kerja tahunan terus meningkat, rata-rata 10% per tahun. Pemerintah akan terus mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung pemulihan ekonomi yang lebih baik. Terkait hal tersebut, Sri Muryani mengatakan Indonesia telah membangun lumbung pangan nasional yang disebut dengan food estate. Pembangunan baru dilakukan di tiga provinsi. yaitu Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

 

Gita Shania

 

Sumber:

Abidin, M. Z. (2021). Pemulihan Ekonomi Nasional Pada Masa Pandemi Covid-19: Analisis Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Pertanian. Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik6(2), 117-138.

https://money.kompas.com/read/2021/05/27/131933826/sri-mulyani-pertanian-menjadi-kunci-pemulihan-ekonomi-indonesia

 

 

Rabu, 22 Juni 2022

CIPLUKAN, SI MUNGIL YANG MENGEJUTKAN DENGAN SERIBU SATU MANFAAT

(Oleh: Aldi Fadilah)


(sumber gambar: Hamar S, 2019)

Ciplukan (Physalis angulata L.) adalah tanaman herba annual (tanaman tahunan) yang memiliki tinggi 0,1-1 m. batang pokok tanaman ciplukan tidak jelas, memiliki percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga. Memiliki daun tunggal yang bertangkai, memiliki helaian daun yang berbentuk bulat-telur-bulat memanjang-lanset dengan ujung runcing, bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm. Tanaman ciplukan bukan tanaman asli Indonesia, melainkan tanaman asli Amerika yang pada saat ini telah tersebar diseluruh dunia di daerah yang memiliki iklim tropis. Di Indonesia sendiri tanaman ciplukan telah tersebar secara luas, lebih tepatnya pada pulau Jawa. Dipulau jawa sendiri tanaman ciplukan akan tumbuh secara liar di tegalan, sawah, kebun, tepi jalan, semak-semak, tepi hutan, bahkan hutan yang lebat. Biasanya ciplukan akan tumbuh didaerah ketinggian antara 1-1550 mdpl.

Sebenarnya ciplukan sudah lama diteliti oleh para ahli dari berbagai negara. Penelitian biasanya berfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian in vitro dan in vivo yang telah dilakukan, informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa ciplukan memiliki aktivitas antihiperglikemik, antibakteri, antivirus, imunostimulator dan imunosupresif (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik. Seorang ilmuan yang Bernama Baedowi pada tahun 1998 Baedowi melakukan percobaan ciplukan pada tikus. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis 28,5 mL/kg dapat mempengaruhi sel β insulin pankreas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan. Seorang peneliti yang Bernama Januario pada tahun 2000 melakukan uji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg. mL-1. Fisalin B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 µg. mL-1 dan 32 µg.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.

 

(Sumber Gambar: Putri N. H., 2019)

 

Pada tanaman ciplukan terdapat beberapa senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan, diantaranya ada sponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Pada batang tumbuhan ciplukan terdapat senyawa Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, dan angulatin A. pada biji ciplukan terdapat 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponnen utama asam palmitat dan asam stearat. Dalam akar ciplukan juga terdapat senyawa alkaloid, dan pada tunas ciplukan terdapat flavonoid dan saponin. Dan yang terakhir senyawa yang terdapat pada daun ciplukan adalah glikosida flavonoid (luteloin).

Adapun manfaat tanaman ciplukan sendiri yaitu membantu menurunkan gula darah, karena beberapa senyawa yang ditemukan dalam daun ciplukan diketahui dapat memperlambat proses pemecahan dan penyerapan karbohidrat sehingga dapat meringankan fungsi insulin dalam mengatur regulasi glukosa darah agar selalu dalam batas fisiologis. Dapat memantu menjaga Kesehatan hati dan ginjal karena terdapat anti bakteri dalam buah ciplukan yang di duga mampu  mempromosikan degradasi dan penyerapan fibrosis hati serta mampu menyingkirkan kelebihan lemak, garam dan racun dari sistem limfatik. Dan juga masih banyak manfaat buah ciplukan lainnya.

 

Sumber:

https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-buah-ciplukan-baik-untuk-diet-hingga-diabetes 

https://www.harapanrakyat.com/2019/10/manfaat-buah-ciplukan/ 

Selasa, 07 Juni 2022

Tingkatkan produktivitas pertanian dengan memanfaatkan teknologi (drone) sebagai penyemprotan hama

Oleh : Jihan Nabila

Indonesia memiliki sumber daya alam yang luar biasa, namun sumber daya alam ini bisa saja berkurang atau bahkan hilang ketika tidak kita jaga. Sebagai Negara yang bergantung pada kegiatan bercocok tanam tentu ini peran bagi masyarakat Indonesia, seperti halnya bahwa pertanian adalah perkembangan kunci dalam kebangkitan peradaban manusia, dan masa muda adalah pengalaman yang dapat membentuk tingkat ketergantungan individu, yang dapat ditandai dengan berbagai cara menurut perspektif budaya yang berbeda.

Rekosistem telah melakukan berbagai upaya melalui strategi keberlanjutan dan inovasi teknologi bagi ekosistem limbah dari hulu ke hilir, yang tentunya membutuhkan kerja sama dari seluruh pihak, terutama generasi muda. “Sebagai aktor perubahan, generasi muda perlu memiliki keterampilan seperti project management, kemampuan merangkai konsep, perencanaan, hingga eksekusi proyek, dan product management untuk meningkatkan produktivitas apalagi pada bidang pertanian , agar lebih memahami kebutuhan konsumen melalui apa yang ditawarkan.

Bertani merupakan suatu kegiatan dalam mengelola sebuah lahan dengan menanam benih, bibit dan sebagainya, bertani ini biasanya dilakukan ke ladang atau kebun oleh para petani namun tak hanya petani saja banyak juga masyarakat yang ingin bertani, sehingga dengan bertani ini bisa meningkatkan produktivitas kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun, hal yang seringkali menjadi masalah salah satunya adalah hama dan sejatinya pertanian tidak luput dari hama. Hama itu apa sih??

Hama dalam arti luas merupakan semua jenis gangguan baik pada ternak maupun tanaman. Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan kegiatan budidaya tanaman adalah semua hewan yang merusak tanaman atau hasilnya yang mana aktivitas hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis bagi si penanam. Namun kita tidak perlu khawatir tentang kebaradaan hama karna kita bisa cegah hama tersebut dengan penyemprotandan sebagai agion of change sepatutnya kita berfikir bagaimana cara kita untuk membantu para petani sekaligus memanfaatkan teknologi yang ada dengan baik. Lalu bagaimana kita membantu para petani sekaligus memanfaatkan teknologi yg ada? Salah satunya yaitu dengan penyemprotan hama menggunakan drone.

Menurut KhoirunNisa et al., 2019 Dalam pemeliharaan tanaman, pengaplikasian pestisida dirasa kurang efektif jika hanya menggunakan tenaga manusia. Diperlukan waktu yang cukup lama dan tenaga kerja yang cukup banyak untuk melakukan penyemprotan pestisida. Biaya input petanian pun menjadi lebih tinggi. Selain itu, penyemprotan pestisida menggunakan tenaga kerja manusia akan mempengaruhi kesehatan mereka. Residu pestisida yang terhirup oleh mereka akan berdampak negatif terhadap kesehatan mereka. Dalam pengaplikasian pestisida diperlukan kesadaran dan perlengkapan keselamatan kerja yang tinggi untuk dapat meminimalisir dampak negatif pestisida jika terjadi kontak secara langsung.

Dilansir dari cybex pertanian penyemprotan hama dengan pestisida memiliki beberapa dampak positif yaitu bisa membasmi maupun mengendalikan jasad pengganggu tanaman baik hama, penyakit maupun gulma, sehingga dapat membantu para petani meningkatkan produktivitas serta efisien dan ekonomis

Drone juga dapat dihubungkan dengan satelit untuk mengatur atau mensetting luas dan arean lahan yang ingin diaplikasikan dengan pestisida. Sehingga tidak perlu semua area lahan yang dilimiliki oleh petani disempot oleh pestisida. Hanya area tertentu saja yang terlihat rusak dan berpenyakit yang perlu disemprot oleh pestisida. Sehingga dapat menghemat waktu pengerjaan dan juga input pertanian. Pengoperasian drone juga dapat diatur sedemikian rupa sehingga drone dapat memulai kembali pekerjaannya di titik ketika dia berhenti setelah pengisian ulang tangki. Pengembangan drone juga semakin meningkat di bidang pertanian. Dewasa ini, drone sudah mulai dikembangkan untuk mendeteksi keadaan dan kesuburan tanah serta pendeteksian kesehatan tanaman. Pengamatan populasi hama dan jenis-jenis hama yang ada di lapang juga dapat dilakukan menggunakan drone (Irawaty et all 2017, Su et all 2017). Menurut Dadang (2019), drone merupakan teknologi dengan berbagai kelebihan, diantaranya yaitu bermanfaat sebagai (1) efisiensi dalam biaya operasi, (2) efisiensi dalam penggunaan air, (3) efisiensi dalam waktu, (4) efisiensi dalam tenaga kerjs, dan (5) rendahnya drift (dalam kondisi tertentu).

Terdapat juga akhir-akhir ini beberapa daerah menggunakan drone sebagai penyemprotan hama seperti pada petani di kabupaten klaten yang mengerahkan drone sebagai penyemprotan hama wereng, narso petani desa plosowangi mengatakan penggunaandrone sudah marak tahun ini. Biayanya lebih murah dibandingkan tenaga manusia.

Ternyata pengaplikasikan teknologi di bidang pertanian sangat amat diperlukan conothnya yaitu dapat membantu penyemprotan hama guna mengefisienkan waktu dan tenaga.


DAFTAR PUSTAKA

Dadang. 2019. Formulasi Pestisida untuk Drone disampaikan pada Seminar Nasional Penggunaan Drone dalam Bidang Perlindungan Tanaman dalam Rangka menuju Industri Pertanian 4.0 di Indonesia., Bogor (ID): ISSAAS Indonesia Chapter

Irawaty E, daniel, Achmad M. 2017. Analisis biofisik tanaman padi dengan citra drone (UAV) menggunakan software Agisoft Photoscan. Jurnal Agritechno. Jurnal Agritechno. 10(1):109-122

Khoirunnisa, H dan Kurniawati, F. 2019. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat. Penggunakaan drone dalam mengaplikasikan pestisida di daerah sungan besar malaysia. Vol 1. No 1.

Su ASM, Mazlan N, Ya NNC, Ilahi WFF. 2017.Teknologi aplikasi dron untuk pertanian. Dalam: Persidangan Kebangsaan Pemindahan Teknologi 2017 (Confertech). Hotel Berjaya Waterfront, Johor, 14-16. 

Minggu, 22 Agustus 2021

MEMBERLAKUKAN PERTANIAN MODERN GUNA MENGEMBANGKAN PERTANIAN DI INDONESIA

 Pertanian modern dapat diartikan sebagai pertanian dengan menggunakan teknologi dan inovasi yang lebih maju dari berbagai segi yaitu pasca panen, dalam mengendalikan hama penyakit dan dari segi mesin. Tujuan dari memberlakukannya pertanian modern ini yaitu sebagai jalan dalam menuju keberhasilan, mengoptimalisasi kan hasil pertanian karena konsep pertanian modern ini pada dasarnya tidak hanya membahas usaha untuk pemenuhan kebutuhan pangan manusia dan pemuliaan pertanian saja, tetapi lebih membahas kearah bagaimana cara mengoptimalkan usaha pertanian dan dapat menghasilkan bahan pangan yang unggul dan bermutu. Yang membedakan Antara konsep pertanian modern dengan pertanian tradisional yaitu cara perlakuannya dan cara merawatnya dalam proses budidaya. Faktor yang mendukung pertanian modern ini adalah sumber daya manusia, hasil pertanian, perikanan dan peternakannya yang berkualitas, benih yang berkualitas tinggi, dan mekanisasi teknologi nya. Dalam hal ini ada beberapa contoh yang dapat mengembangkan pertanian modern di Indonesia. Yaitu pertanian hidroponik, integrasi automasi pertanian, pertanian dengan sistem holtikultura dan UAV agriculture.

1. Hidroponik

Hidroponik  dapat diartikan sebagai salah satu metode dalam menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah. Dalam menggunakan sistem hidroponik ini kebutuhan air pada tanaman yang ditanam menggunakan sistem hidroponik lebih sedikit daripada proses penanaman menggunakan metode tanah. Bertanam dengan menggunakan sistem hidroponik ini bukan hal baru di dunia pertanian, tetapi sampai saat ini masih banyak yang belum mengetahui hidroponik, dari cara kerja nya dan keuntungan apa saja yang didapat apabila menggunakan sistem hidroponik. Untuk cara menanam menggunakan sistem hidroponik ini mempunyai beberapa sistem:

a. Sistem wick. Sistem ini sangat cocok untuk para pemula karena sistem ini dilakukan untuk jenis tanaman kecil seperti sawi, kangkung, bayam. Sistem wick memiliki kelebihan dan kekurangan diantaranya yaitu untuk kelebihan dari sistem wick ini adalah tanaman dijamin bersih dan bebas penyakit, akar tanamannya jadi lebih cepat tumbuh, dalam pemberian nutrisi bisa disesuaikan dengan usia tanaman itu sendiri. Untuk kekurangannya adalah harus menyiapkan modal yang besar, apabila ada kesalahan dalam proses pengairan pasti akan berpengaruh pada hasilnya, harus terus di kontrol secara berkala, dan harus memiliki pengetahuan mengenai cara pemberian nutrisi sesuai usia tanaman.

b. NFT (Nutrient Film Technique)

Sistem ini akan memanfaatkan aliran air yang dangkal dan tidak dapat merendam akar tanaman. Cara kerja nya yaitu dengan memompa nutri ke bak tanam segingga nantinya akan membasai akar, lalu nutrisi akan kembali ke tandon. Kelebihan dari sistem NFT ini adalah aliran air nya selalu stabil sehingga tanaman bisa menyerap nutrisi dengan baik, sangat cocok untuk tanaman yang proses menanam nya membutuhkna banyak air, untuk masa tanam nya jadi lebih singkat. Untuk kekurangannya perlengkapan yang dibutuhkan dalam sistem NFT ini dapat dibilang terlalu mahal dan dibutuhkan ilmu yang cukup dan ketelitian yang ekstra, sistem NFT ini rentang terkena penyakit dan sangat bergantung pada aliran listrik.

c. Deep water culture

Sistem ini sering disebut sstem rakit apung. Metode ini sangat sederhana dan banyak yang beranggapan bahwa sistem ini adalah sistem yang paling tidak merepotkan. Nantinya tanaman yang akan ditanam cukup dimasukkan ke dalam air aerasi.  Kelebihan system ini adalah biaya yang dibutuhkan tidak banyak, alat dan bahan cukup mudah didapat, perawatan nya cukup mudah, tidak bergantung pada suplai listrik, air dan nutrisi yang diperlukan lebih sedikit. Sedangkan kekurangannya adalah sistem ini hanya bisa diaplikasikan didalam ruangan, dan akar tanaman nya rentan membusuk.

2. Integrasi Automasi Pertanian (Smart Farming)

      Integrasi automasi pertanian dapat didefinisikan sebagai penanaman menggunakan sensor-sensor tertentu seperti contoh sensor kelembapan suhu tanah atau sensor pH, kemudian nantinya akan dilengkapi oleh wireless transmitter jarak jauh yang dapat memancarkan sinyal kea rah stasiun utama untuk dapat sebuah data. Sistem ini dapat menghemat waktu dan biaya.

3. Holtikultura

Holtikultura dapat diartikan sebagai budidaya tanaman kebun. Bidang kerja dari holtikultura ini seperti pembenihan, pembibitan, kultur jaringan, hama dan penyakit, produksi tanaman, pengemasan atau distribusi dan panen. Holtikultura lebih memfokuskan pada budidaya tanaman buah, tanaman bunga, tanaman sayuran, taman, dan tanaman herbal saja. Holtikultura ini memiliki ciri khas yaitu dapat mudah rusak karena terlalu segar.

4. UAV Agriculture

Dalam pertanian modern UAV (Unmaned Aerial Vehicle), melakukan peranan penting diantaranya yaitu :

Inspeksi kesehatan tanaman

Inspeksi kesehatan tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan drone/ UAV yang bisa dilakukan secara otomatis yang nantinya dilengkapi dengan kamera lensa atau sensor NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) yang akan bekerja dengan cara didasari oleh premis bahwa tanaman hijau dapat hidup dengan menyerap energy matahari dan memancarkan kembali sebagai energy near-infrared. Dengan menggunakan sensor NDVI ini diharapkan akan membantu para petani modern dalam melakukan perencanaan yang lebih baik dan dapat mengalokasikan pupuk.

Sprayer cairan peptisida – herbisida

Drone sprayer sangat diminati akhir-akhir ini oleh beberapa perusahan sektor pertanian modern, karena drone sprayer ini dapat digunakan untuk mengoptimalkan hasil pertanian dengan efektifitas cost yang tinggi pasalnya drone sprayer ini dikatakan dapat menggantikan tenaga manusia dalam melakukan pemupukan hingga perawatan tanaman dengan otomatis.

APA ITU GMO DALAM PERTANIAN

 GMO ( Genetically Modified Organism) adalah organisme yang DNAnya sudah di modifikasi dengan rekayasa genetika. Dibanyak kasus, DNA GMO sudah diubah dengan organisme lain seperti tanaman, virus, hewan, maupun bakteri. Beberapa produk GMO adalah kacang kedelai, kapas, jagung, papaya, beras, tomat, kentang, susu, kacang polong dan masih banyak lagi. Di dunia ini populasi manusia semakin bertambah setiap harinya. Untuk menyiasati produksi pangan, diadakanlah rekayasa genetika DNA. GMO memiliki sisi positif maupun negatif. Segi positifnya yaitu dapat mengatasi masalah kedaulatan pangan , komoditas lokal yang tidak bisa tumbuh di daerah ekstrem dapat semakin tahan karena ada genetical enginering, GMO adalah produk yang aman seperti produk produk pertanian yang lain. Sisi negatifnya adalah GMO dapat memicu permasalahan permasalahan kesehatan, alergi, mutasi, dan penyakit jangka panjang .

Makanan GMO adalah makanan rekayasa genetika, yang bahan bakunya mendapat rekayasa genetik sehingga sifatnya berbeda, misalnya lebih besar, lebih singkat periode tanam, dan lainnya. Makanan rekayasa genetika aman dikonsumsi karena telah melalui serangkaian tes komprehensif. Selain itu produk GMO ini beredar di beberapa negara yaitu Di negara maju seperti Eropa dan Jepang, produk GMO sudah dilarang dan umumnya negara maju tersebut kembali pada produk organik.

Lalu bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia sendiri, produk-produk ini sudah banyak beredar terutama pada buah-buahan import dan daging-daging import, serta sayur-sayuran import bahkan juga makanan kemasan import. Produk yang mengandung GMO paling banyak beredar adalah produk sayuran dan buah-buahan seperti misal apel, jeruk, pisang, jagung, kacang dan masih banyak lagi.

PERTANIAN BERKELANJUTAN

 Seiring berjalannya waktu, dunia tentu masih memerlukan berbagai sektor untuk menunjang kehidupan. Dengan begitu, sektor pertanian menjadi salah satu hal yang paling penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Di Indonesia sendiri pertanian harus terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutahan masyarakat, juga untuk pembangunan berkelanjutan yang menjamin mutu kehidupan manusia tanpa melewati batas kemampuan ekosistem yang tersedia.

Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) merupakan sistem pertanian yang akan terus berlanjut sampai masa yang akan datang, pertanian berkelanjutan juga adalah salah satu alternatif untuk mencapai sebuah sistem pertanian yang menguntungkan secara ekonomi dan tetap aman bagi lingkungan. Selain itu, pertanian berkelanjutan ini juga bisa dijadikan sebagai cara untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya alam yang ada, maka secara tidak langsung kebutuhan manusia akan selalu terpenuhi dengan adanya pertanian berkelanjutan ini.

Menurut Rachmawatie et al., 2020 ada empat kecenderungan positif yang mendorong sistem budidaya harus berkelanjutan yaitu perubahan sikap petani, permintaan produk organik, keterkaitan petani dan konsumen, dan perubahan kebijakan. Pertanian berkelanjutan ini sangat dibutuhkan bagi masyarakat, karena setidaknya dengan pertanian berkelanjutan produk-produk yang dihasilkan lebih memiliki kualitas yang bagus dan ramah lingkungan. Dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2019 tentang Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan yang merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman, dijelaskan bahwa sistem pembangunan berkelanjutan perlu ditumbuhkembangkan dalam pembangunan di bidang pertanian melalui sistem budidaya pertanian untuk mencapai kedaulatan pangan dengan memperhatikan daya dukung ekosistem, mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim guna mewujudkan sistem pertanian yang maju, efisien, tangguh, dan berkelanjutan. Suatu kegiatan pembangunan dinyatakan berkelanjutan, jika kegiatan tersebut secara ekonomis, ekologis dan sosial bersifat berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan dengan pendekatan sistem dan besifat holistik mempertautkan berbagai aspek atau gatrs dan disiplin ilmu yang sudah mapan antara lain agronomi, ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya. Sistem pertanian berkelanjutan juga beisi suatu ajakan moral untuk berbuat kebajikkan pada lingkungan sumber daya alam dengan memepertimbangkan tiga aspek sebagai berikut:

1. Kesadaran Lingkungan (Ecologically Sound), sistem budidaya pertanian tidak boleh mnyimpang dari sistem ekologis yang ada.

2. Bernilai ekonomis (Economic Valueable), sistem budidaya pertanian harus mengacu pada pertimbangan untung rugi, baik bagi diri sendiri dan orang lain, untuk jangka pandek dan jangka panjang, serta bagi organisme dalam sistem ekologi maupun diluar sistem ekologi.

3. Berwatak sosial atau kemasyarakatan (Socially Just), sistem pertanian harus selaras dengan norma-noma sosial dan budaya yang dianut dan di junjung tinggi oleh masyarakat disekitarnya sebagai contoh seorang petani akan mengusahakan peternakan ayam dipekarangan milik sendiri.

Salah satu contoh penerapan pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian organik. Pertanian organik adalah metode produksi tanaman yang berfokus pada perlindungan lingkungan. Pertanian organik bertujuan untuk menciptakan agroekosistem yang optimal dan lestari berkalanjutan baik secara sosial, ekologi, maupun ekonomi dan etika. Metode ini menghindari penggunaan input kimia, seperti pupuk dan pestisida. Teknik-teknik yang digunakan dalam pertanian organik merupakan pendekatan dari sistem pertanian berkelanjutan yang menekankan pada pelestarian dan konservasi sumber daya alam guna terciptanya keseimbangan ekosistem dan memberikan kontribusi bagi peningkatan produktivitas pertanian dalam jangka panjang. Beberapa kegiatan yang menunjang pertanian berkelanjutan diantaranya yaitu:

Ø Pengendalian Hama Terpadu yang merupakan pengendalian hama yang dilakukan dengan menggunakan unsur-unsur alami yang mampu mengendalikan hama agar tetap berada pada jumlah di bawah ambang batas yang merugikan dengan cara-cara yang aman bagi lingkungan dan makhluk hidup.

Ø Konservasi Tanah yang dapat diartikan sebagai penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan dan dapat berfungsi secara berkelanjutan.

Ø Menjaga Kualitas Air Penurunan kualitas air akan menurunkan daya guna, produktivitas dan daya tampung dari sumberdaya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumberdaya air. Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kualitas air antara lain: mengurangi penggunaan senyawa kimia sintetis ke dalam tanah yang dapat mencemari air tanah, menggunakan irigasi tetes yang menghemat penggunaan air dan pupuk, melakukan penanaman, pemeliharaan dan kegiatan konservasi tanah pada kawasan lahan kritis terutama di hulu daerah aliran sungai.

Ø Tanaman Pelindung diantaranya seperti gandum dan semanggi di akhir musim panen tanaman sayuran atau sereal bermanfaat untuk menekan pertumbuhan gulma, mencegah erosi dan meningkatkan nutrisi dan kualitas tanah.

Ø Diversifikasi Tanaman yang merupakan teknik menanam/memelihara lebih dari satu jenis tanaman dalam satu areal lahan pertanian. Cara ini adalah salah satu alternatif untuk mengurangi resiko kegagalan usaha pertanian akibat kondisi cuaca ekstrim, serangan hama pengganggu tanaman, dan fluktuasi harga pasar.

Ø Pengelolaan Nutrisi Tanaman yang diperlukan untuk meningkatkan kondisi tanah serta melindungi lingkungan tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan penggunaan pupuk kandang dan tanaman kacang-kacangan sebagai penutup tanah yang tidak hanya menyuburkan tanah tetapi juga dapat menekan biaya pembelian pupuk anorganik yang harus dikeluarkan. Beberapa jenis pupuk organik yang dapat dimanfaatkan antara lain pupuk kompos, kascing, dan pupuk hijau (dedaunan).

Ø Agroforestri (wanatani) yang merupakan sistem tata guna lahan (usaha tani) yang mengkombinasikan tanaman semusim maupun tanaman tahunan untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan. Sistem ini membantu terciptanya keanekaragaman tanaman dalan suatu luasan lahan untuk mengurangi resiko

 

Nama: Anisahibatusauda