Rabu, 21 Juli 2021

Aquaponik

    Aquaponik adalah suatu sistem pertanian yang dalam pengelolaannya menggabungkan antara budidaya ikan dan budidaya tanaman secara hidroponik. Aquaponik berasal dari benua asia dan amerika selatan. Sistem ini sudah ada sejak peradaban suku Aztec kuno yang berdiam di amerika selatan. Saat itu mereka memiliki gagasan atau ide untuk membuat pulai dari tanah lumpur yang dialiri oleh air kanal dimana didalamnya terdapat ikan hidup. Air dan nutrisi yang terdapat pada air kanal ini digunakan untuk mengairi tanaman yang ditanam pada pulau buatan tersebut. Sistem ini tidak hanya dilakukan di amerika selatan, di China kuno juga sudah terbiasa dengan sistem aquaponik meskipun pada saat itu belum diketahui istilah aquaponik. Mereka beternak bebek diatas kolam ikan yang nantinya air dari kolam ikan tersebut akan digunakan untuk mengaliri sawah dan kebun sayuran yang mereka tanam. Dari sistem aquaponik sederhana yang digunakan masyarakat di china selanjutnya para peneliti mulai meneliti tentang sistem aquaponik ini.

    Dimulai pada tahun 1969, ilmuwan asal amerika yaitu John todd dan nancy mendirikan sebuah institute yang bernama Alchemy institute, kemudian memprakarsai pembangunan sistem tanam yang pada saat itu disebut sistem Ark. Kedua ilmuwan tersebut terus melakukan penelitian mengenai budidaya ikan dan sayuran terutama yang dalam prosesnya membutuhkan tenaga listrik secara kontinyu. Mereka juga membangun sebuat sistem panel listrik yang nantinya digunakan untuk penerangan dan kebutuhan dalam budidaya ikan dan tanaman. Selanjutnya pada tahun 1971 seorang peneliti dari Universitas Virgin Island mendapatkan beberapa kesulitan dalam proses menanam sayur dan membudidayakan ikan di sebuah pulai bernama pulau Semiarid yang terletak di Australia. Penelitian ini yang menjadi dasar pada sistem aquaponik komersil yang banyak digunakan para petani saat ini untuk membudidayakan ikan dan tanaman. Dilanjutkan pada tahun 1980, ada mahasiswa bernama mark Mc Murtry dan gurunya yaitu professor Doug sanders dari Universitas North Carolina yang memulai pembangunan sistem aquaponik yang pada saat itu diberi nama sistem aquaponik loop. Tanaman yang mereka tanam dalam pengelolaan sistem aquaponik yaitu tanaman tomat dan mentimun dan membudidayakan ikan air kolam. Air tersebut nantinya akan digunakan untuk mengairi tanaman yang mereka tanam di pasir. Mereka menggunakan media tanam pasir yang nantinya pasir itu akan digunakan sebagai penyaring atau biofilter air yang nantinya akan dikembalikan ke dalam air yang ada di tangki ikan tersebut. Prinsip sirkulasi ini yang kemudian digunakan menjadi dasar pertanian aquaponik pada saat ini. Selanjutnya pada tahun 1990 an, dua orang petani yang bernama Paula Speraneo dan Missouri Tom berhasil membangun sistem aquaponik yang bisa digunakan untuk skala rumah tangga. Mereka menggunakan media tanam krikil dan dibawah nya terdapat tangki yang berisi ikan nila yang airnya digunakan untuk mengaliri tanaman yang mereka tanam. 

    Sistem aquaponik saat ini sudah banyak digunakan masyarakat di perkotaan untuk menghemat lahan dan menggunakan sistem ini juga akan mendapatkan dua manfaat sekaligus. Dalam aquaponik, suplay nutrisi didapatkan dari kotoran ikan yang dipelihara di kolam. Teknik ini dapat memungkinkan terjadi nya siklus nitrogen dimana nantinya kolam ikan akan menghasilkan kandungan amoniak yang cukup tinggi, kemudian pompa yang digunakan pada sistem ini akan mengalirkan amoniak pada tanaman dan nantinya bakteri akan mengubah amoniak menjadi nitrogen yang baik untuk tanaman yang ditanam. Tanaman akan mengekstrak nitrogen dari air yang membuat air aman untuk dikembalikan ke dalam kolam. Siklus ini akan terus mengulang, dimana nantinya ikan akan menyediakan nutrisi untuk bakteri, dan bakteri akan menyediakan nutrisi untuk tanaman, tanaman akan bertindak sebagai biofilter agar nantinya air dapat kembali ke kolam dengan bersih. Tanaman yang tumbuh secara aquaponik adalah tanaman sayur seperti sawi, selada,kangkung, tomat, bayam. Sedangkan untuk jenis ikan yang cocok dengan sistem aquaponik ini adalah ikan lele, ikan nila dan ikan patin. Sistem aquaponik ini termasuk sistem yang modern dan sistem aquaponik juga memeliki kelebihan dan kekurangan.

    Kelebihan dan sistem aquaponik diantaranya yaitu :

  1. Menghasilkan dua produk sekaligus yaitu sayur dan ikan dalam satu kali produksi.
  2. Dapat menghemat lahan.
  3. Dapat diadaptasi sesuai kebutuhan.
  4. Produk yang dihasilkan berupa organik.
  5. Dapat menghemat air.
    Kekurangan dari sistem aquaponik yaitu :
  1. Biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan sistem nya lebih mahal.
  2. Bergantung dengan ketersediaan listrik.
  3. Dibutuhkan perawatan yang ekstra.
  4. Dibutuhkan skil khusus.
    Sistem ini sangat cocok dilakukan untuk masyarakat yang berada di perkotaan dimana sangat sulit untuk mencari lahan karena kepadatan penduduk dan keterbatasan lahan untuk melakukan dan mengembangkan kegiatan dalam sektor pertanian dan perikanan. Namun, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat yang berada di perkotaan dapat mengembangkan dan melakukan kegiatan dalam sektor pertanian dan perikanan, salah satu nya dengan melakukan budidaya menggunakan sistem aquaponik.

0 komentar:

Posting Komentar