Rabu, 22 Juni 2022

CIPLUKAN, SI MUNGIL YANG MENGEJUTKAN DENGAN SERIBU SATU MANFAAT

(Oleh: Aldi Fadilah)


(sumber gambar: Hamar S, 2019)

Ciplukan (Physalis angulata L.) adalah tanaman herba annual (tanaman tahunan) yang memiliki tinggi 0,1-1 m. batang pokok tanaman ciplukan tidak jelas, memiliki percabangan menggarpu, bersegi tajam, berusuk, berongga. Memiliki daun tunggal yang bertangkai, memiliki helaian daun yang berbentuk bulat-telur-bulat memanjang-lanset dengan ujung runcing, bertepi rata atau bergelombang-bergigi, 5-15 x 2,5-10,5 cm. Tanaman ciplukan bukan tanaman asli Indonesia, melainkan tanaman asli Amerika yang pada saat ini telah tersebar diseluruh dunia di daerah yang memiliki iklim tropis. Di Indonesia sendiri tanaman ciplukan telah tersebar secara luas, lebih tepatnya pada pulau Jawa. Dipulau jawa sendiri tanaman ciplukan akan tumbuh secara liar di tegalan, sawah, kebun, tepi jalan, semak-semak, tepi hutan, bahkan hutan yang lebat. Biasanya ciplukan akan tumbuh didaerah ketinggian antara 1-1550 mdpl.

Sebenarnya ciplukan sudah lama diteliti oleh para ahli dari berbagai negara. Penelitian biasanya berfokus pada aktivitas yang dimiliki oleh ciplukan. Dari penelitian in vitro dan in vivo yang telah dilakukan, informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa ciplukan memiliki aktivitas antihiperglikemik, antibakteri, antivirus, imunostimulator dan imunosupresif (imunomodulator), antiinflamasi, antioksidan, dan sitotoksik. Seorang ilmuan yang Bernama Baedowi pada tahun 1998 Baedowi melakukan percobaan ciplukan pada tikus. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan informasi bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis 28,5 mL/kg dapat mempengaruhi sel β insulin pankreas. Hal ini menunjukkan adanya aktivitas antihiperglikemi dari ciplukan. Seorang peneliti yang Bernama Januario pada tahun 2000 melakukan uji aktivitas antimikroba ekstrak murni herba Physalis angulata L. Fraksi A1-29-12 yang terdiri dari fisalin B, D, dan F menunjukkan KHM (Kadar Hambat Minimum) dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv sebesar 32 µg. mL-1. Fisalin B dan D murni menunjukkan nilai KHM dalam menghambat Mycobacterium tubercolosis H37Rv masing-masing sebesar >128 µg. mL-1 dan 32 µg.mL-1. Diduga fisalin D berperan penting pada aktivitas antimikroba yang ditunjukkan.

 

(Sumber Gambar: Putri N. H., 2019)

 

Pada tanaman ciplukan terdapat beberapa senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan, diantaranya ada sponin, flavonoid, polifenol, dan fisalin. Pada batang tumbuhan ciplukan terdapat senyawa Fisalin B, Fisalin D, Fisalin F, dan angulatin A. pada biji ciplukan terdapat 12-25% protein, 15-40% minyak lemak dengan komponnen utama asam palmitat dan asam stearat. Dalam akar ciplukan juga terdapat senyawa alkaloid, dan pada tunas ciplukan terdapat flavonoid dan saponin. Dan yang terakhir senyawa yang terdapat pada daun ciplukan adalah glikosida flavonoid (luteloin).

Adapun manfaat tanaman ciplukan sendiri yaitu membantu menurunkan gula darah, karena beberapa senyawa yang ditemukan dalam daun ciplukan diketahui dapat memperlambat proses pemecahan dan penyerapan karbohidrat sehingga dapat meringankan fungsi insulin dalam mengatur regulasi glukosa darah agar selalu dalam batas fisiologis. Dapat memantu menjaga Kesehatan hati dan ginjal karena terdapat anti bakteri dalam buah ciplukan yang di duga mampu  mempromosikan degradasi dan penyerapan fibrosis hati serta mampu menyingkirkan kelebihan lemak, garam dan racun dari sistem limfatik. Dan juga masih banyak manfaat buah ciplukan lainnya.

 

Sumber:

https://www.sehatq.com/artikel/manfaat-buah-ciplukan-baik-untuk-diet-hingga-diabetes 

https://www.harapanrakyat.com/2019/10/manfaat-buah-ciplukan/ 

0 komentar:

Posting Komentar