Senin, 02 Agustus 2021

Pentingnya Menerapkan Pola Rotasi Tanam Dalam Lahan Pertanian

 Rotasi tanam atau gilir tanam yaitu salah satu sistem dalam budidaya tanaman yang dalam pengelolaannya dengan cara menggilir atau menanam tanaman lebih dari satu jenis tanaman yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda. Rotasi tanam sudah dikenal dari zaman dahulu. Petani di timur tengah mempraktikan sistem rotasi tanam sejak tahun 6000 SM, secara bergantian mereka menanam legum dan serealia. Di Eropa juga pada zaman Charlemagne terdapat transisi dari dua atau tiga lahan rotasi tanaman. Di Amerika Serikat juga terdapat seseorang bernama George Washington Carver yang mempelajari rotasi tanaman, kemudian dia mengajari para petani di kawasan selatan untuk merotasi lahan yang pada saat itu telah habis nutrisi nya dengan tanaman kapas, dan pada saat itu mereka disarankan untuk mulai menanam dengan diselingi kacang tanah. Rotasi tanam masih dilakukan hingga saat ini, sistem rotasi tanam sendiri memiliki beberapa tujuan diantaranya yaitu untuk mengembalikan nutrisi nitrogen yang dilakukan melalui perantara dari kacang-kacangan maupun dari serealia, memperlambat erosi, dapat meningkatkan produksi tanaman, dan memperbaiki kesuburan tanah.

Urutan dalam pola rotasi tanam adalah K-D-B-U (Kacang-kacangan- Daun-daunan – Buah-buahan – Umbu-umbian), hal ini dikarenakan jenis kacang-kacangan memiliki keunggulan di perakarannya yang mampu melakukan fiksasi unsur nitrogen dari alam bebas. Dapat diartikan akar tanaman jenis kacang-kacangan ini dapat mengikat unsur nitrogen melalui akarnya. Selanjutnya daun-daunan atau sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, dll. Alasan menempatkan daun-daunan atau sayuran berdaun hijau diurutan kedua yaitu karna tanaman sayuran akan dapat merespon cepat dengan menunjukan pertumbuhan yang pesat. Selanjutnya ada buah-buahan diurutan ketiga. Buah-buahan biasanya memiliki karakteristik berbeda saat memasuki fase generatif, buah-buahan biasanya tidak memerlukan banyak nitrogen. Karena apabila kelebihan nitrogen akan menyebabkan tanaman terlambat berbuah. Pada saat berbunga juga tanman buah lebih membutuhkan phospat, dan pada saat berbuah tanaman buah memerlukan kalium. Itu alasannya buah-buahan diletakkan setelah daun-daunan (sayuran). Terakhir ada umbi-umbian atau tanaman yang paling banyak menyerap unsur hara. Biasanya tanah yang yang ditanami oleh tanaman jenis umbi-umbian akan cepat mengalami penurunan kadar unsur hara. Itu sebabnya tanaman jenis umbi-umbian ini sebaiknya ditanam pada urutan terakhir agar nanti setelah menanam umbi-umbian akan ditanam kacang-kacangan untuk mengembalikan kesuburan pada tanah.  Ada beberapa contoh tanaman yang sering digunakan pada pola rotasi tanam yaitu ubi jalar-singkong, padi-gandum, kentang-kubis, cabai-tomat, dan lain sebagainya.

Beberapa petani yang ada di Indonesia masih banyak yang menerapkan sistem monokultur atau pertanaman tunggal. Sistem monokultur memiliki dampak yaitu dapat menyebabkan ledakkan populasi hama yang biasa menyerang tanaman, dapat menyebabkan berkurangnya kesuburan tanah akibat pengerasan struktur permukaan pada tanah, dapat menghilangkan vegetasi organisme yang bersimbiosis dengan tanaman yang infiltrasi atau yang memiliki kemampuan serapan air oleh tanah. Salah satu cara untuk mengatasi dampak-dampak tersebut adalah dengan menerapkan pola rotasi tanam atau gilir tanam. Rotasi tanam juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan rotasi tanam adalah :

· Dapat mengurangi intensitas serangan hama dan penyakit

· Sebagai penstabil unsur hara tanah melalui siklus serapan dan input hara

· Dapat meningkatkan struktur tanah

· Konservasi air

· Dapat mengurangi polusi air dan tanah

· Dapat membantu mengurangi perubahan iklim dengan dua cara yaitu dengan pengurangan emisi gas rumah kaca dan dengan meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan karbon

· Dapat meningkatkan hasil panen

· Dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat

Kekurangan dari rotasi tanam yaitu :

Ø Beresiko gagal panen

Ø Jika dalam implementasi nya tidak tepat dapat mengakibatkan lebih banyak kerusakan daripada keuntungan nya

Ø Diversifikasi tanaman wajib

Ø Memungkinkan munculnya pencemaran pada tanah

Ø Ada peluang tanaman yang ditanam terserang penyakit dan hama

0 komentar:

Posting Komentar